Level Emas di 3 bulan Terendah Terhadap Dollar, Tertuju pada The Fed

Emas memperlebas penurunannya di hari Rabu, berada di kisaran 3 bulan terendah yang sempat tercapai sehari sebelumnya, setelah dollar mengalami kenaikan terhadap euro, memicu para investor melikuidasi beberapa posisinya. Para investor juga masih menunggu hasil meeting The Fed terkait dengan ekspektasi kesiapan The Fed tersebut untuk memberikan signal penghentian reduksi interest rate sementara, yang secara teori akan mendukung dollar untuk menguat namun mengurangi daya tarik emas sebagai alternatif investasi. Emas telah kehilangan nilainya lebih dari 15% sejak meroket hingga rekor tertinggi $1,030.80 pada 17 Maret, namun penurunan ini menarik perhatian pembeli emas fisik dari pembuat perhiasan, yang dapat memberikan pondasi pada emas, setidaknya untuk sementara ini. Di sektor fisik emas, Dealer melihat aktivitas pembelian datang dari India, konsumen emas terbesar di dunia menjelang festival keagamaan dibulan Mei, begitu juga permintaan yang datang dari pembuat perhiasan di Thailand, Vietnam dan Indonesia, yang merupakan pembeli utama di Asia Tenggara.

Tingkat Keyakinan Zona Eropa di Level Terendah Sejak 2005; Inflasi Berkurang di 3.3%

Inflasi zona Eropa di bulan April diestimasikan pada level 3.3% pada basis tahunan, jatuh dari 3.6% di bulan Maret, berdasarkan estimasi awal yang dipublikasikan kemarin. Inflasi kawasan Eropa masih bertahan diatas batas ECB sebesar 2%, yang mencegah bank sentral melakukan pemangkasan tingkat suku bunga meskipun pertumbuhan ekonomi melambat. Tingkat pengangguran Jerman jatuh di bulan April untuk 27 bulan berturut seiring banyak perusahaan membutuhkan lebih banyak tenaga kerja untuk mengimbangi permintaan pemesanan mesin pabrik. Banyak perusahaan yang terekspansi untuk memenuhi permintaan penjualan sementara membatasi dampak pelambatan ekonomi AS; tingginya harga minyak dan penguatan mata uang Euro. Sementara tingkat keyakinan kawasan Eropa jatuh hingga level terendah selama 2,5 tahun di bulan April meskipun tingkat inflasi menurun. Indeks sentimen eksekutif dan konsumen di akwasan Eropa jatuh hingga 97.1 dari 99.6 di bulan Maret, penurunan 11 bulan berturut. Kepercayaan diantara penghasil manufaktur jatuh lebih dari perkiraan, hingga -2 dari 0 di bulan Maret, sementara Service Confidence jatuh hingga 7 dari 9. Laporan mixed dari zona Eropa kemarin mengakibatkan penurunan mata uang Euro. Bagaimanapun para trader akan terfokus pada fakta bahwa 2 kawasan tersebut tidak terlalu terikat dalam siklus bisnis, prospek interest rate dan pertumbuhan.

Tingkat Keyakinan Konsumen Inggris Jatuh Hingga Level Terendah Sejak 1992

Tingkat keyakinan konsumen Inggris jatuh hingga level terendah selama lebih dari 15 tahun di bulan April setelah jatuhnya harga-harga rumah dan tingginya biaya energi mempengaruhi daya beli rumah tangga, menurut Gfk. Ukuran sentimen yang jatuh 5 poin dari Maret hingga -24, level terendah sejak November 1992, menurut periset pasar berbasis di London kemarin, bukti dari 2,007 orang untuk komisi Eropa. Kelima komponen indeks itu jatuh. Harga minyak menanjak hingga rekor $119.93 per barrel pada 28 April, mendorong biaya bahan bakar bagi konsumen semakin tinggi. Nilai rumah Inggris jatuh 2.5% di bulan Maret dibanding bulan sebelumnya, terbesar sejak 1992. Laporan ini tidak mengejutkan karena ekonomi Inggris memang terlihat sedang menuju resesi. Meskipun BoE telah memangkas suku bunga 3 kali berturut sejak Desember, namun kelihatannya pemangkasan suku bunga lebih lanjut masih diperlukan akibat kondisi sektor kredit, harga energi maupun pangan dan kondisi terakhir atas sektor perumahan.

BoJ Mempertahankan Tingkat Suku Bunga

BoJ tetap mempertahankan tingkat suku bunga pada level yang sama dan para ekonom mengekspektasikan pembuat kebijakan untuk memotong proyeksi pertumbuhan dalam laporan kedua kalinya hari ini. Gubernur Masaaki Shirakawa dan 6 anggotanya membiarkan tingkat suku bunga pada level 0.5%, terendah diantara negara ekonomi kuat lainnya. Keputusannya pun dicapai dengan suara bulat. Bank sentral mungkin dapat menurunkan proyeksi pertumbuhan pada laporan outlook dan memberikan signal untuk tetap membiarkan tingkat suku bunganya tidak berubah sementara mengukur dampak dari pelambatan AS dan semakin tingginya biaya bahan baku pada ekonomi Jepang. Para investor melihat 60 persen peluang untuk kenaikan suku bunga hingga Desember, menurut kalkulasi JPMorgan Chase & Co. Sejauh tanggal 20 Maret, para trader mengantisipasi 71% kemungkinan pemangkasan suku bunga.

Harga Rumah Inggris Jatuh di Bulan April

Harga rumah Inggris jatuh di bulan April dari setahun lalu, penurunan pertama kalinya sejak 1996, setelah ketegangan kredit mengeringkan pembiayaan untuk pembelian properti, menurut Nationwide Building Society. Nilai rumah jatuh 1% sebesar 178,555 pounds dari tahun sebelumnya. Pada basis bulanan, harga-harga jatuh 1.1%, dua kali lipat dari level yang diprediksikan. Meskipun BoE telah memangkas bunga 3 kali berturut sejak Desember untuk melindungi ekonomi dari resesi, menurut Nationwide harga rumah masih berlanjut untuk turun. Kita harus membiasakan diri terhadap hal ini, yakni rilis ekonomi yang mengecewakan dari sektor perumahan Inggris. Cukup jelas bahwa pasar perumahan Inggris telah memasuki tahap resesi dan ada bahaya resesi tersebut berimbas pada ekonomi keseluruhan. Serupa dengan Amerika bukan?

ADP Menyebutkan Perusahaan AS Menambah Payroll Sebesar 10,000

Berdasarkan ADP, perusahan-perusahaan di AS, di luar perkiraan menambah 10,000 tenaga kerja di bulan April. Kenaikan ini diikuti oleh revisi 3,000 lebih rendah untuk bulan sebelumnya, ditunjukkan oleh laporan ADP Employer Service hari ini. Figur ini mengindikasikan beberapa area ekonomi bertahan dari resesi perumahan terburuk sepanjang masa, kekacauan sektor kredit dan pelambatan pengeluaran konsumen. Ekspor yang mencapai rekor, dipicu oleh ekonomi yang ekspansif di luar negeri dan pelemahan dollar, telah membantu mencegah penurunan lebih dalam pada manufaktur.

Ekonomi AS Ekspansi pada Laju 0.6% di Triwulan Pertama

Ekonomi AS terespansi pada laju tahunan 0.6% di triwulan yang lalu, merefleksikan kenaikan inventaris seiring dengan pengeluaran konsumen yang melambat, investasi yang jatuh dan kejatuhan sektor perumahan semakin dalam. Kenaikan GDP, jumlah dari semua barang dan jasa yang diproduksi, lebih dari perkiraan dan sesuai dengan laju pertumbuhan di 3 bulan sebelumnya, dilaporkan oleh Departement perdagangan kemarin di Washington. Terakhir kalinya ekonomi tumbuh lebih kecil di triwulan keempat tahun 2002. Pengeluaran oleh rumah tangga, merupakan faktor utama ekonomi, tumbuh kwartal lalu pada laju terendah sejak 2001, di saat AS mengalami resesi, seiring dengan pengurangan tenaga kerja meningkat, harga energi dan pangan meningkat serta nilai properti mengalami penurunan. Pembuat kebijakan Federal Reserve memotong tingkat suku bunga hari ini untuk membatasi penurunan tersebut.

King Mengatakan Inflasi Inggris Bertahan di Kisaran 3%

Gubernur BoE Mervyn King mengatakan inflasi Inggris akan meningkat hingga diatas 3% tahun kedepan dan tetap bertahan diatas ambang batas pemerintah lebih lama dibanding yang terjadi di tahun 2007. “Kemungkinan besar bahwa inflasi akan mencapai 3%, atau kemungkinan lebih tinggi, akibat imbas dari tingginya harga energi dan pangan,” kata King pada Parlement Komite Bendahara hari ini dalam siding untuk mengkonfirmasi penunjukkannya yang kedua kali sebagai Gubernur Bank sentral. Tahun lalu, indeks harga konsumen bertahan di kisaran 0.3% diatas ambang batas selama 4 bulan. King mengatakan pembuat kebijakan menghadapi “kesulitan aksi penyeimbangan” dalam menetapkan suku bunga sejalan mereka mengembalikan kepercayaan pada sistem perbankan. Sementara di luar industri perbankan ekonomi Inggris masih “tergolong baik”, beliau juga memperkirakan pertumbuhan akan melambat seiring kekacauan pasar kredit global menggerogoti pengeluaran.

Harga Rumah Semakin Menurun

Indeks harga rumah S&P/Case-Shiller jatuh 12.7% dari tahun sebelumnya, lebih dari perkiraan dan terbanyak sejak statistik ini dimulai tahun 2001. Indikator ini telah jatuh setiap bulan sejak Januari 2007. Harga-harga kemungkinan masih akan turun seiring penyitaan mendorong semakin banyak properti berada di pasar namun saat bersamaan ketatnya peminjaman membatasi pembeli yang layak. Penurunan nilai rumah telah menyumbang pelambatan pengeluaran konsumen yang telah menjadi aspek terjadi nya resesi pada ekonomi. Harga-harga jatuh 2.6% di Februari dari bulan sebelumnya, setelah 2.4% penurunan di Januari, ditunjukkan oleh laporan tersebut. Figur ini tidak disesuaikan dengan efek musiman, maka para ekonom cenderung untuk fokus pada perubahan tahun ke tahun daripada basis bulan ke bulan.

Tingkat Keyakinan Konsumen Amerika Masih Lemah

Tingkat keyakinan diantara para konsumen AS jatuh bulan ini hingga level terendah sejak 5 tahun seiring penduduk Amerika mengkhawatirkan soal pekerjaan, harga bahan bakar menyentuh rekor dan jatuhnya nilai rumah. Indeks confidence jatuh hingga 62.3, penurunan yang lebih rendah dari perkiraan dan level terendah sejak Maret 2003, dari revisi lebih tinggi 65.9 di bulan Maret yang lebih tinggi dari laporan sebelumnya 64.5.