Paulson AS – Pemeriksaan Kelalaian Finansial Secara Seksama

Mengetahui adanya celah pada kelalaian finansial terutama akibat krisis subprime mortgage dan imbasnya. Sekretaris Treasury Henry Paulson memberikan proposal pada hari Senin untuk restrukturisasi secara dramatis untuk pengawasan pemerintah pada system keuangan. Proposal Paulson untuk mengijinkan Federal Reserve untuk melakukan pengujian pada institusi finansial non-bank yang besar yang memiliki perlakuan berbeda dibanding lembaga bank karena mereka tidak menangani deposito. Dari waktu ke waktu, Fed secepatnya akan menerima tugas tersebut untuk memastikan stabilitas pasar keseluruhan. Sekretaris perbendaharaan juga akan ditugaskan pemerintah untuk menetapkan suatu standar nasional untuk pemberi hipotek. Beliau juga menghimbau pembentukan komisi pengawas federal yang akan mengevaluasi perijinan negara bagian untuk orang yang memberikan pinjaman hipotek.“ Struktur regulasi AS merefleksikan system yang sudah kuno untuk mengikuti perkembangan market terakhir, “menurut pernyataan Paulson. Beliau juga mengatakan prioritas utama Treasury adalah mengatasi kekacauan di pasar modal dan penurunan sektor perumahan. Sekaligus mengatakan optimismenya atas “kebangkitan, fleksibilitas dan kekuatan ekonomi AS serta pasar modal AS.”

Chicago PMI Naik Melebihi Perkiraan

Survey Bisnis yang dilakukan NAPM Chicago untuk bulan Maret lebih baik dari ekspektasi 48.2 dari Februari 44.5, angka terendah sejak Desember 2001. Angka dibawah 50 mengindikasikan kontraksi. Laporan ini mengindikasikan juga sektor manufaktur terdukung oleh ekspor, bagaimanapun laporan bulan ini mengimplikasikan perbaikan di sektor tersebut mungkin tidak akan cukup untuk menyeimbangkan pelambatan keseluruhan. Para ekonom memperhatikan indeks Chicago sebagai indikasi awal untuk prospek manufaktur AS secara keseluruhan, yang mana mengkontribusi 12 persen ekonomi AS.

Indeks Hong Kong Ditutup Lebih Tinggi Karena Saham Cina Rebound

Indeks Hong Kong ditutup lebih tinggi karena saham perusahaan Cina rebound, Jumat, mengikuti rebound indeks saham di Cina daratan, menyusul kuatnya pendapatan beberapa perusahaan blue chip yang mulai mengembalikan kepercayaan investor. Indeks saham utama Cina naik hampir 5% yang merupakan kenaikan harian terbesar sejak awal Februari, didukung beredarnya rumor bahwa pemerintah Cina mungkin membantu penguatan saham. Investor tertarik dengan nilai saham Hong Kong dan Cina yang sebelumnya melemah, dan faktor fundamental ekonomi yang kuat baik di Hong Kong dan Cina daratan memberikan insentif untuk akumulasi saham, kata broker. “Bagaimanapun, terlalu awal untuk meyakinkan terjadinya uptrend karena kekuatiran akan ekonomi AS yang masih membayangi pasar,” kata Yiu dari CASH Asset.

Indeks Nikkei Naik Seiring Pembelian Portfolio, Dipicu Sektor Properti

Indeks Nikkei Jepang naik 1.7% pada hari Jumat karena investor meningkatkan pembelian porto folionya di sesi kedua hingga akhir tahun keuangan, yang digerakkan perusahaan properti seperti Mitsubishi Estate. Kenaikan Jumat ini melebihi penurunan selama dua hari terakhir dan mendorong kenaikan Nikkei sekitar 2.7% minggu ini. Ini kenaikan terbesar sejak pertengahan –Februari. “Pasar mencoba untuk turun di sesi pagi tapi tidak jatuh, sehingga investor melakukan aksi window-dressing karena senin adalah hari terakhir pada tahun fiskal ini, kata Masayoshi Okamoto, kepala dealer di Jujiya Securities. Banyak pemain pasar yang berusaha mengembalikan nilai saham seperti sebelumnya, yang kebanyakan sekarang berkata bahwa Nikkei mungkin tidak mengalami rebound selama beberapa bulan meskipun nilainya sekarang rendah, meskipun tidak mungkin jatuh di bawah 12,000.

Ringkasan Komoditi

Harga minyak jatuh lebih dari $1 hingga di level $105 per barrel di hari Senin, memperlebar penurunan dari hari Jumat, setelah dimulainya kembali system kilang pipa minyak di Iraq dan berkurangnya kekhawatiran pada gangguan ekspor dari negara kaya minyak tersebut. Penurunan menyebabkan kerugian total sejak Jumat sekitar $3 / barrel, menghapus kenaikan di hari Kamis setelah penyerangan pipa menyebabkan aliran terminal ekspor di Basra terganggu dari Selatan Iraq untuk kali pertama sejak 2004. Sementara harga emas bergerak semakin meninggi akibat spekulasi Dollar yang akan jatuh setelah laporan minggu ini menunjukkan ekonomi kembali melambat, sehingga mendongkrak daya tarik logam mulia sebagai alternative investasi selain Dollar. Kalender ekonomi untuk minggu ini penuh dengan data penting, termasuk consumer confidence, data perumahan dan payroll.

Inflasi Eropa Naik – Kepercayaan Menurun

Inflasi Eropa terakselerasi tercepat sekitar 16 tahun terakhir di bulan ini, menempatkan ECB pada kondisi yang membingungkan seiring ekonomi yang melambat dan tingkat kepercayaan jatuh. Inflasi Harga Konsumen di kawasan Eropa melaju hingga 3.5% di bulan Maret, merupakan angka tertinggi sejak Juni 1992. Para ekonom tadinya mengharapkan kenaikan 3.3%. Tingkat kepercayaan konsumen dan bisnis di kawasan Eropa merosot lebih dari perkiraan, seiring harga bahan pokok dan energi masih menanjak, menambahkan inflasi, hingga daya beli konsumen merosot drastic. Tingkat kepercayaan konsumen di kawasan Eropa dirilis menjadi -12, sesuai ekspektasi ekonom, sementara tingkat kepercayaan ekonomi meleset dari perkiraan 100.0, dengan hasil actual adalah 99.6.

Pemerintah Swiss Memotong Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 2009

Pemerintah Swiss memangkas proyeksi ekonomi nya sendiri di tahun depan menjadi 1.5% dari 1.7% sejalan terjadinya resesi perumahan AS dan berkurangnya permintaan terhadap ekspor mengurangi prospek pertumbuhan. Sementara pemerintah membiarkan prediksi untuk ekspansi tahun ini tidak mengalami perubahan pada 1.9%. Pertumbuhan sendiri adala 3.1% tahun lalu. Aymo Brunetti, Kepala Sekretaris Negara Urusan Ekonomi mengatakan “prediksi kami kini lebih berhati-hati. Ekspor telah menjadi faktor utama pertumbuhan Swiss beberapa tahun terakhir, terutama di sektor finansial. Angka tersebut masih terlihat bagus baik eksportir, namun lingkungan keseluruhan masih dipertimbangkan semakin memburuk.”

Yuan Cina Terapung Dalam Penguatan Bulanan Jelang Kunjungan Paulson

Yuan Cina mengarah ke gain bulanan, mendekati 7 terhadap dollar, akibat spekulasi kunjungan Treasury Secretary A.S Henry Paulson ke Beijing pekan ini akan membantu mengangkat apresiasi valuta. Yuan menguat 1.4 persen bulan ini, menjadikan penampilan-nya terbaik ke-dua diantara 10 mata uang Asia yang banyak diperdagangkan di luar Jepang, terkait Paulson, akan ke Beijing tanggal 2-3 April, untuk membahas masalah ekonomi termasuk kebijakan nilai–tukar dengan sejumlah anggota kabinet baru dari PM Wen Jiabao. Pihak A.S, Eropa dan Jepang menginginkan China untuk menguatkan mata uangnnya guna mengurangi rekor surplus perdagangan. “Bagian terpenting dari kunjungan Paulson adalah pertemuannya dengan Wakil Perdana Menteri Wang Qishan,” kata Liu Dongliang, analis forex pada China Merchants Bank Co. Ltd. di Shenzhen.

Pertumbuhan Money Supply Eropa Melambat

Pertumbuhan money supply di kawasan Eropa melambat di Februari, berdasarkan figure yang dirilis oleh Bank Sentral Eropa kemarin. M3 Money Supply, yang biasa digunakan oleh ECB sebagai patikan inflasi mendatang, naik 11.3% dari tahun sebelumnya setelah sebelumnya naik 11.5% di Januari. Para ekonom tadinya mengekspektasikan figure tersebut untuk tidak mengalami perubahan. Inflasi di kawasan Eropa yang meningkat pada laju tercepat selama 14 tahun terakhir, sehingga pembuat kebijakan ECB tidak dapat mengikuti langkap AS dalam memangkas suku bunga. Laporan ekonomi dari kawasan Eropa masih mengindikasikan bahwa ekonomi Eropa masih bertumbuh.

Manufaktur Jepang Jatuh

Sektor manufaktur Jepang memotong produksi di Februari untuk bulan kedua seiring Amerika, negara dengan pasar ekspor terbesar, semakin di ujung tanduk resesi. Output industri jatuh 1.2% dari laporan Januari, yang sempat berkurang 2%, menurut Menteri Perdagangan. Para ekonom tadinya mengekspektasikan penurunan 2%. Dan ini merupakan pertama kalinya dalam 9 bulan saat Jepang mengalami penurunan produksi dan merupakan indikasi bahwa perusahaan masih mengkhawatirkan permintaan yang akan melambat. Hiroko Ota, Menteri Ekonomi dan Kebijakan Fiskal mengatakan minggu lalu bahwa pelambatan AS akan semakin terlihat dampaknya pada negara berkembang, sebagai tempat yang dituju 50% ekspor Jepang.