JPMorgan, NY Fed Menyediakan Pendanaan Bagi Bear Stearns

JPMorgan Chase & Co mengungkapkan kemarin, bekerja sama dengan Fed of New York, setuju meyediakan pendanaan bagi Bear Stearns, sebanyak yang dibutuhkan, selama 28 hari. Fed, melalui discount window, akan menyediakan pembiayaan yang tidak mengikat kepada JPMorgan Chase, kata bank komersil itu. JPMorgan Chase juga bekerja sama dengan Bear Stearns mengamankan pendanaan permanen atau alternatif lainnya bagi perusahaan itu. Alan Schwartz, presiden dan CEO Bear Stearns, berkata dalam pernyataan yang berbeda: “Kami mengambil langkah ini untuk mengembalikan kepercayaan terhadap kami di pasar, menguatkan likuiditas kami dan melanjutkan aktivitas seperti biasanya.” Negatif Untuk Keyakinan Wall Street Terhadap The Fed”

Indeks Seoul Turun 0.95%, Didorong Pembuat Baja

Indeks Seoul jatuh 0.95% kemarin dalam choppy trading, menghapuskan keuntungan sebelumnya, karna menurunnya POSCO dan pembuat baja lainnya akibat naiknya harga logam dan melemahnya mata uang dalam 26 bulan terakhir. Tapi, pembuat mobil seperti Hyundai Motor mencatatkan keuntungan karna melemahnya won yang membuat mobil Korea Selatan lebih kompetitif di luar negri. “Perusahaan seperti POSCO tidak hanya dibebankan naiknya harga bahan baku tapi juga meningkatnya beban utang dalam bentuk dollar,” kata Moon Jung-up, analis di Daishin Securities. “Kecenderungan pengetatan moneter Cina juga memberikan sentiment negative bahwa permintaan baja dari Cina mungkin melemah,” tambahnya.

Indeks Jepang Ditutup Terendah 2-½ Tahun Seiring Pelemahan Dolar

Indeks Nikkei Jepang ditutup terendah dalam 2-½ tahun kemarin seiring jatuhnya dolar dibawah 100 yen, memperjelek eksportir seperti Toyota Motor Corp. Pemain pasar mengatakan tidak ada yang membeli meskipun harga Nikei sangat murah, dan kecemasan apakah penguatan Wall Street bertahan lama. Intrik politik penerus gubernur Bank of Japan Toshihiko Fukui, yang habis jabatannya kurang dari seminggu, juga melemahkan pasar. “Saya tidak yakin bank sentral akan mengintervensi pasar, tapi ini adalah saat dimana mereka harus mempererat komunikasi, sehingga tidak adanya gubernur akan terlihat tidak begitu bagus” kata Koichi Ogawa, pimpinan manejer portfolio di Daiwa SB Investments.

Eksportir Jepang Menghadapi Resiko Seiring Melemahnya Dollar

Dollar terjun lebih dalam, level terendah terhadap euro dan, untuk pertama kalinya sejak 1995, lebih rendah dari 100 yen. Lemahnya dollar menimbulkan serangkaian masalah di penjuru dunia, mulai dari Jepang, dimana kuatnya yen menurunkan ekspor dan menimbulkan pelambatan atau resesi di perekonomian dunia No. 2. Bagi Jepang, efek lemahnya dolar dating di saat yang tidak tepat. Meskipun dengan pertumbuhan yang sedang selam 6 tahun, konsumen masih belum membuka dompetnya. Suku bunga Bank of Japan tetap di 0.5%. Fed menghadapi pelambatan ekonomi dan tekanan inflasi akibat tingginya harga minyak dan komoditas. Jika Fed memotong dratis suku bunga dimana ECB dan BOJ masih mempertahankan suku bunganya, hal ini menambah tekanan atas dollar, dan menambah kekhawatiran inflasi AS. Dollar cenderung melemah seiring turunnya suku bunga AS terhadap suku bunga luar negeri, karena mata uang lainnya lebih berharga di tangan investor. Jepang rentan akan fluktuasi mata uang karna perekonomiannya yang bergantung terhadap ekspor utuk pertumbuhan. Ekonomi Jepang tumbuh 2.1% tahun lalu, dan lebih dari setengah pertumbuhan dating dari ekspor. Lemahnya dollar membuat produk perusahaan Jepang lebih maha di luar negri, karna turunnya pendapatan dalam dollar yang harus dikonversikan ke yen.

Consumer Price Eropa Naik di Luar Perkiraan

Consumer Prices kawasan Eropa dan upah naik lebih dari prediksi para ekonom, mengakibatkan bank sentral hanya memiliki sedikit ruang untuk menurunkan suku bunga meskipun pertumbuhan ekonomi melambat. Harga konsumen di kawasan Eropa naik 3.3% di Februari, lebih dari estimasi 29 Februari dan ekspektasi ekonom. Pertumbuhan biaya tenaga kerja melaju di kwartal keempat hingga tertinggi semenjak 2006, ditunjukkan laporan terpisah. Para ekonom akhirnya membuang kemungkinan pemangkasan suku bunga tahun ini seiring harga energi yang meroket. Presiden ECB Jean-Claude Trichet minggu lalu menolak spekulasi reduksi suku bunga dengan menegaskan komitmen bank sentral untuk menjaga kestabilan harga meskipun pertumbuhan ekonomi menuju pelambatan. “Positif Untuk Euro”

Kerugian Insurer Akibat Subprime Mortgage Mirip Dengan Katrina

Kolapsnya pasar subprime mortgage akan membawa rekor kerugian pada perusahaan asuransi, melebihi dampak Badai Katrina, bencana alam terburuk dalam sejarah Amerika. Jumlah aset yang dihapus serta kerugian kredit dilaporkan industri ini telah mencapai setidaknya $38 milyar, hanya sedikit lebih rendah dari klaim Katrina sebesar $41.1 milyar, yang mengakibatkan 1,500 penduduk meninggal dan separuh penduduk New Orleans menjadi tuna wisma di tahun 2005. American International Group Inc (AIG), insurer terbesar di dunia, melaporkan kerugian kwartal terbesar selama 89 tahun sejarahnya akibat penurunan investasi terkait mortgage. Metlife Inc dan Prudential Financial Inc, penjamin jiwa terbesar di Amerika, juga menambah aset paper tersebut sebelum sektor perumahan hancur karena di sektor tersebut memberikan return lebih besar dibanding obligasi pemerintah. Jika diasumsikan nilai rumah akan jatuh 40 persen dari harga tertinggi nya serta kegagalan bond insurer, Prudential mengestimasikan hampir $300 mln penghapus bukuan akan menjadi kerugian yang direalisasikan dalam 5 tahun ke depan.

Tingkat Kepercayaan Konsumen AS

Tingkat kepercayaan konsumen AS tenggelam pada 16 tahun terendah di bulan Maret dan penduduk Amerika terpukul akibat tingginya inflasi seiring ekonomi menuju resesi. Indeks sentiment awal yang dikumpulkan oleh Univ.Michigan berkurang menjadi 70.5 jadi 70.8 di Februari. Angka ini terendah semenjak Februari 1992 dan dibandingkan dengan rata-rata 85.6 di tahun 2007. Survey pollin gkonsumen oleh Michigan mengekspetasikan rate inflasi sebesar 4.5 persen dalam setahun dibandingkan 3.6 persen proyeksi di bulan Februari. Indeks ekspektasi, dimana sering dilihat oleh para ekonom sebagai indikator spending konsumen ke depan, jatuh hingga 61.4 dari 62.4 bulan lalu. Ukuran current condition, yang merefleksikan persepsi Amerika atas situasi finansialnya naik menjadi 84.6 dari 83.8 “Negatif Untuk Saham/Carry Trade”

expectation.png

Inflasi AS Masih Terkendali di Februari

Inflasi utama di Februari dan core CPI tidak berubah dari Januari. Harga konsumen naik 4 persen untuk 12 bulan hingga Februari, setelah kenaikan 4.3 persen dari tahun ke tahun dibanding bulan sebelumnya. Laporan hari ini akan semakin mempermudah langkah The Fed untuk memangkas suku bunga nya kembali minggu depan dalam usahanya untuk membatasi kejatuhan pertumbuhan ekonomi. Petinggi The Fed mengekspektasikan inflasi untuk berada dibawah potensinya pada bulan mendatang, prediksi didukung juga oleh data CPI yang terakhir. Bagaimanapun, rekor baru pada harga minyak dan bahan bakar mengindikasikan masih ada resiko kenaikan harga. Harga barang impor juga naik dengan tajam beberapa bulan terakhir searah dengan dollar yang jatuh – merupakan resiko inflasi yang lain. “Positif Untuk Saham/Carry Trade”

Carlyle Capital Tidak Mencapai Kesepakatan

 

Carlyle Capital, rekanan perusahaan private equity Carlyle Group, berkata kemarin bahwa peminjamnya ingin mempertahankan sisa kepemilikannya setelah tidak dapat mencapai kesepakatan yang sama-sama menguntungkan untuk menstabilkan kondisi keuangannya. Perusahaan menyatakan gagal bayar atas utangnya sekitar $16.6 miliar; dan aset yang dimilikinya hanyalah aset hipotek kepemilikan badan pemerintah AS berating-AAA. Carlyle Capital mengatakan perusahaannya telah menerima margin calls sebesar $400 juta. Perusahaan tidak sanggup membayar margin calls itu, sehingga peminjamnya telah melanjutkan kepada proses penutupan jaminan aset  berbasis hipotek. Jika Carlyle Group terkena default, peminjam akan meminta modalnya secepatnya, memaksa likuidasi atas open posisi di market. Hingga ini akan mengakibatkan gelombang fluktuasi pada bonds, saham dan currency market dan pada titik ini, The Fed tidak ada pilihan lain untuk memangkas suku bunga sebesar 75 basis poin. Fed fund futures kembali mengantisipasi 94 persen kemungkinan pangkas 75bp, naik dari 64 persen di hari Kamis. Bagaimanapun, jika The Fed bertindak dengan benar dan hendak mengakhiri pesimisme dan pengalihan resiko yang terjadi di pasar keuangan, mereka perlu memberikan kejutan pada pasar untuk memangkas suku bunga 100bp sekaligus.

 

Inflasi Jerman Tetap di Ambang Batas ECB

Inflasi di Jerman, ekonomi terbesar di Eropa, tetap berada diatas limit ECB untuk 12 bulan di Februari seiring nilai tukar Euro yang terapresiasi gagal untuk mengimbangi kenaikan harga energi. Rate inflasi tidak berubah dari Januari sebesar 2.9% menegaskan estimasi dari 29 Februari. Sementara untuk Januari harga naik 0.5%. Kenaikan Euro menyentuh rekor telah mengurangi harga barang impor, biaya minyak juga meroket hingga level tertinggi, menyentuh $111/barrel hari Jumat. Target Bank sentral untuk mempertahankan kenaikan harga kosnumen dibawah 2%. “Positif untuk Euro”