Investasi Bisnis Inggris Meningkat

Investasi Bisnis di Inggris meningkat pada level tertinggi lebih dari 2 tahun di kwartal keempat, dimotori oleh perusahaan manufaktur. Investasi pada peralatan, kendaraan dan bangunan yang mengkontribusi ekonomi lebih dari 10%, naik 1.8% untuk 3 bulan hingga September. Pengeluaran naik 5.3% dari tahun sebelumnya hingga 36.7 bln Pounds, yang merupakan terbesar sejak kwartal kedua 2005.

Tingkat Kepercayaan Konsumen Jerman Naik

Tambahan berita positif untuk kawasan Eropa datang dari Tingkat kepercayaan konsumen Jerman yang mengalahkan ekspektasi, meskipun adanya kekhawatiran terhadap inflasi dan gangguan di pasar finansial yang dipicu oleh ketidakpastian ekonomi yang masih bertahan. Grup riset GfK mengumumkan kemarin bahwa indeks iklim konsumen ke depan naik 4.6 poin untuk April dari 4.5 poin di Maret. Angka yang diperkirakan sebelumnya dari 22 analis adalah 4.4 poin. “Rilis ini positif untuk ekonomi Jerman, secara keseluruhan, terutama laporan tersebut melihat jauh ke depan serta seriing tekanan inflasi, Tingkat Kepercayaan Konsumen Jerman dapat mulai berkurang.”

Matsui-Goldman Prediksi Pendapatan Jepang Akan Tumbang Tahun Depan

Sejumlah perusahaan Jepang akan melaporkan anjloknya pendapatan ditahun mendatang akibat penguatan yen dan melemahnya ekonomi dunia, menurut kepala strategi ekuiti Goldman Sachs & Co, berbeda dengan mayoritas analis yang perkirakan keuntunagn gain. Laba sebelum pajak rata-rata akan jatuh 11 persen di tahun fiskal yang berakhir di Maret 2009, menurut Kathy Matsui dari Goldman. Toyo Keizai Inc, menghimpun estimasi semua perusahaan yang tercatat di Jepang, memprediksi naik 6.5 %. Sebagaian besar perusahaan akan melapor pendapatan tahunan dan perkiraan-nya di bulan Mei. Indeks benchmark Topix jatuh ke level rendahnya sejak 2005 bulan ini seiring yen merangkak ke level tinggi 12-tahun, mengikis nilai pendapatan eksportir luar negeri. Goldman, yang menyebutkan Jepang dan A.S telah mengalami resesi, memprediksi yen akan terus terapresiasi, memperburuk anjloknya permintaan akan barang-barang Jepang.

Perbankan Australia Tengah Dilanda Badai, Menurut Stevens – RBA

Sejumlah bank Australia “tengah dilanda badai” akibat jatuhnya pasar kredit global, kembali mendapat laba dan telah “menambah” cadangan modal, menurut gubernur bank sentral Glenn Stevens. “Ada keterbukaan langsung yang amat sedikit terhadap masalah subprime A.S,” kata Stevens dalam pidatonya pada konferensi Euromoney di Sydney. “Alasan utama untuk bangkit lagi adalah pesatnya pertumbuhan ekonomi beberapa tahun, dasar tindakan pengaturan dan manajemen resiko yang bijaksana namun hati-hati.” Kuatnya sistem keuangan akan memberi keleluasaan Reserve Bank of Australia untuk menaikkan suku bunga lagi bila inflasi yang berjalan di laju tercepatnya sejak 1991 tidak menyusut. Bank sudah menaikkan bunga empat kali sejak Agustus ke level tertinggi hampir 12 tahun meski para pembuat kebijakan di A.S, Kanada dan U.K. memangkas bunga pinjaman guna mengganjal ekonominya dari perlambatan global.

Persetujuan Kredit Inggris Jatuh

Sektor perumahan Inggris makin berkurang dan laporan terakhir masih menunjukkan bahwa penurunan sektor perumahan akan semakin dalam. Dilaporkan kemarin bahwa persetujuan kredit Inggris jatuh 33% di Februari seiring tingginya biaya kredit mulai menimbulkan kerugian, hingga membatasi pembelian rumah. Asosiasi Bankers Inggris (BBA) mengatakan bahwa bank menyetujui 43,870 pinjaman untuk tujuan pembelian rumah, turun ½ dari Februari 2007. Persetujuan untuk re-mortgage naik 5.5% dari tahun sebelumnya menjadi 72,193. “Laporan ini secara keseluruhan negative untuk Poundsterling, meskipun faktor ekonomi lain mendukung mata uang tersebut. Sektor perumahan Inggris telah menurun untuk sementara dan Trader menyadari efek negative sektor perumahan secara meluas pada ekonomi, seperti halnya yang terjadi di Amerika”

Klaim Pengangguran Awal

Angka penduduk Amerika yang mengklaim tunjangan pengangguran diawal jatuh minggu lalu, sementara ukuran yang lebih stabil untuk pasar tenaga kerja naik hingga area tertinggi untuk 2 ½ tahun. Klaim pengangguran awal jatuh 9,000 menjadi sebesar 366,000 di minggu terakhir 22 Maret, menurut Departement Tenaga Kerja di Washington. Rata-rata 4 minggu untuk klaim awal naik untuk 3 minggu berturut-turut, mencapai 358,000, level tertinggi sejak Oktober 2005. Figur ini mengindikasikan lapangan kerja AS dipangkas atau menunda penyewaan tenaga kerja, seiring penurunan sektor perumahan meningkatkan kemungkinan resesi. Sedikitnya tenaga kerja akan memperlambat pengeluaran konsumen, yang merupakan 2/3 dari ekonomi keseluruhan. Klaim tersebut yang dipengaruhi oleh bangkrutnya General Motor Corp, supplier terbesar yang ditutup akibat berkurang nya output di fasilitas perusahaan manufaktur Amerika Utara GM. Pekerja yang secara tidak langsung kehilangan pekerjaannya karena faktor tersebut masih menyukai kondisi untuk mengklaim tunjangan, dan figure yang ditunjukkan ini terjadi di Ohio maupun Michigan, menurut juru bicara Departement Tenaga Kerja. Angka penduduk yang masih mengumpulkan tunjangan pengangguran jatuh menjadi 2.845 mln di minggu terakhir 15 Maret, dari 2.85 mln minggu sebelumnya, ketika mencapai level tertinggi sejak Oktober 2005. “Kenaikan rata-rata 4 minggu mengindikasikan laporan NFP berikutnya akan terlihat lemah.”

Hasil Akhir GDP Q4 2007

Ekonomi AS tumbuh pada laju tahunan 0.6% dari Oktober hingga Desember sesuai perkiraan. Laporan ini merupakan estimasi akhir yang disediakan oleh pemerintah. Laporan awal untuk pertumbuhan kwartal pertama akan dirilis tanggal 30 April. Ada beberapa laporan bagus yang terlihat dari laporan : harga melaju naik 2.4% 3 bulan terakhir 2007, turun dari 2.7% estimasi sebelumnya. Di luar bahan pokok dan bahan bakar, konsumen membayar 2.5% untuk barang dan jasa pada rate tahunan, turun dari proyeksi 2.7% bulan lalu. Pengeluaran konsumen, yang mengkontribusi lebih dari 2/3 ekonomi, naik pada laju 2.3% tahunan di kwartal keempat, direvisi naik dari 1.9% estimasi sebelumnya. Spending naik 2.8% di kwartal ketiga, dan pengeluaran dapat tumbuh pada rate tahunan sebesar 0.5% dari Januari hingga Maret 2008, kenaikan terkecil sejak resesi 1991, menurut nilai tengah survey estimasi ekonomi sebelumnya untuk bulan ini.

Nikkei Turun 0.3%, Eksportir Jatuh Karena Kuatnya Yen

Nikkei turun 0.3%, Rabu, setelah eksportir seperti Canon Inc turun karena kuatnya yen dan banyak saham jatuh setelah lewat hari pembagian dividen bagi investor. Tiga Bank terbesar Jepang juga turun, dengan no 3, Mizuho Financial Group turun hampir 5 persen, mengikuti kerugian pada rekannya di AS di tengah kekuatiran akan gejolak kredit global. Dampak dari saham menjadi ex-rights, yang artinya pembeli hari ini kehilangan pembayaran deviden setelah 31 Maret, diperkirakan telah memotong sekitar 100 poin dari indeks, para peserta mengatakan pasar cukup kuat. Tapi keseluruhan, pasar kekurangan tenaga untuk mendorong pasar dalam perdagangan tipis. “Investor asing belum kembali dari liburan. Perdagangan tipis akan berlanjut hingga sisa minggu ini,” kata Masaru Hamasaki, senior strategist Toyota Asset Management.

Saham HK Ditutup Naik Setelah Laporan Pendapatan

Saham Hong Kong ditutup naik dalam perdagangan yang lambat, Rabu, karena laporan pendapatan yang bagus dari perusahaan keuangan blue chip, tapi kenaikan ini tertahan oleh investor yang berhati-hati terhadap gambaran pasar ke depan. Perusahaan snack Taiwan, Want Want China Holdings Ltd membuat awal yang kurang bagus di pasar karena sahamnya turun ke HK$2.92, di bawah harga IPO di HK$3, setelah perusahaan mendapatkan $1M dari IPO Hong Kong. Saham perbankan memimpin kenaikan pasar dengan HSBC naik 0.24% ke HK$127.30. “Investor berhenti sejenak setelah reli kemarin. Mereka keluar dari pasar untuk melihat apa yang akan terjadi selanjutnya menjelang akhir kuartal,” kata Andrew To, direktur penjualan Tai Fook Securities. “Para Pemain mengambil untung ketika pasar gagal menembus ke atas pada level 23,000.”